Duto Hardono (IDN)

Duto Hardono lahir tahun 1985 di Jakarta. Ia lulus dari Institut Teknologi Bandung jurusan seni Lukis, kemudian mengambil gelar magister dalam bidang Seni Rupa di institut yang sama. Ia tertarik pada tema Manusia dan Waktu dan nuansa politis filosofis dalam karyanya menggambarkan keadaan yang melingkupinya. Kesukaannya pada karya berbentuk kolase dan tempelan bermula di tahun 2002. Pada akhir 2010, dia memamerkan karya-karya kolase di Selasar Sunaryo, Bandung. Ketika sedang menempuh pendidikan Master tahun 2010, ia mulai membuat karya instalasi suara, mengolah teknologi analog yang sudah ketinggalan zaman, misalnya synthesizer analog, kaset rekaman dan walkman. Ia gandrung pada musik psikadelik 60an dan menyukai performans bunyi dengan pita rekaman. Saat ini karyanya condong kepada performans noise. Ia juga kerap menggunakan alias untuk menampilkan karyanya, yang terbaru adalah Husnaan.

Duto Hardono3 Duto Hardono2

C.C. Records
2013
45 rpm vinyl records, turntable, speakers, camera
& projectors
Dimensions variable

Karya instalasi dan performans bunyi Duto Hardono telah dipamerkan di Hara Museum of Contemporary Art, Tokyo, Jepang pada pameran berjudul “Home Again.” Karya performansnya waktu itu menggunakan beberapa rekaman kaset yang di loop manual, dan bebunyian yang ditemukan dan direkam di Tokyo dan Bandung pada 2011 dan 2012.

Dalam tiga tahun terakhir, karya-karyanya membahas berbagai pemikiran yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dan waktu dalam aneka perspektif -seringkali bernuansa eklektik dengan humor yang gelap dan satir-, sebagaimana banyak ditemukan dalam budaya populer. Dia banyak memanfaatkan percampuran antara bahan dan teknik, kolase dan drawing, juga instalasi suara dan performans yang site specific. Selama residensinya di Kairo, Duto tertarik pada keadaan terkini masyarakat Mesir pasca revolusi, dan membandingkannya dengan era pasca reformasi di Indonesia. Selain menggali informasi dari literatur setempat dan budaya pop-terutama film dan musik-, dia mengamati perilaku sehari-hari masyarakat, dan mencari tahu bayangan mereka mengenai masa depan.