Leonardiansyah Allenda (IDN)

Chapter 0
2013
Installation comprising Rug, pendulum, costume,
fluorescent lamp, helmet, weight scale, cups, zirkun,
water, calculator, table
Dimensions variable

 

Leonardiansyah (Leo) Allenda lahir di Banyuwangi tahun 1984. Sejak 2004, tahun keduanya belajar seni patung di Institut Teknologi Bandung, Leo Allenda mulai aktif berkarya dan berpameran. Tahun 2011 dia menjalani program residensi HotWave #3 di Cemeti Art House Yogyakarta. Tahun 2012 dia berangkat ke Dhaka, Bangladesh untuk menjalani program residensi di Britto Arts Trust. Tahun 2013, Leo Allenda memenangkan penghargaan karya seni terbaik dalam Bandung Contemporary Art Award #3. Pameran tunggal pertamanya diadakan di Gedung Inkubator – Forme, Jakarta, tahun 2012 berjudul Made in Heaven. Ketika itu, dia memamerkan obyek-obyek dari benda-benda domestik dan industri, yang dapat menyuarakan kepeduliannya.

Chapter O berangkat dari gagasan tentang rumah. Kompleksitas proses penyesuaian diri yang dialami oleh para pendatang ternyata membentuk mentalitas tertentu yang diwariskan pada generasi berikutnya. Salah satu soal yang timbul adalah ketika rasa tidak aman dalam dimensi ekonomi dan sosial, ternyata mendorong para pendatang untuk menciptakan suatu kekuatan yang rapuh. Generasi kedua dan seterusnya, meski bukan pendatang itu sendiri, namun masih dihantui soal-soal penyesuaian diri akibat dibesarkan dalam lingkungan bermental pendatang. Hal ini mempengaruhi interaksi sosial mereka dengan orang-orang ‘asli’. Permasalahan tak berujung ini akan selalu dinegosiasikan. Leo Allenda berusaha menggali persoalan mobilitas dan hibriditas budaya, dari sudut pandang keluarga pendatang. Narasi yang ditampilkan merepresentasikan negosiasi dalam pertemuanpertemuan budaya. Narasi tersebut muncul dari pertemuan Leo Allenda dengan para pendatang, dan dibangun sebagai karya melalui obyek-obyek yang dipersiapkan untuk pertemuan tersebut.