Pius Sigit Kuncoro (IDN)

Hubungan Jarak Jauh yang Penuh Kontradiksi dan
Membingungkan
(A Long Distance Relationship That Is Full of
Contradiction and Confusing)
2013
Sculpture installation and video, duration 1 min
Dimensions variable
Pius Sigit Kuncoro dilahirkan April 1974 di Jember. Dia belajar Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Di awal karirnya, Pius Sigit menggunakan video dan seni performans untuk menyampaikan reaksi dan pemikiran mengenai realitas sosial di lingkungannya. Pada tahun 1999, bersama Bintang Hanggono, dan Wildan Antares, Pius Sigit mendirikan Geber Modus Operandi, sebuah kelompok seni performans interdisipliner yang menggabungkan kompleksitas seni rupa, multimedia, teater, dan suara, dengan tematema tentang identitas dan tubuh. Geber Modus Operandi telah bubar, namun mereka menginspirasi perkembangan seni rupa multimedia di Indonesia, terutama di Yogyakarta. Pius Sigit kemudian beralih pada drawing dan seni lukis, terutama cat air, sebagai medium ekspresi. Karya-karya Pius Sigit bernuansa kritik satir dengan gaya realis. Ia telah beberapa kali menjalani program residensi internasional, misalnya di CAP house Kobe (2007) dan Fukuoka Asian Contemporary Art Museum (2005) di Jepang. Pius Sigit juga telah memamerkan karyanya di Indonesia, Jepang, dan Inggris. Pada 2011 dia berpameran dalam Jogja Art Share di Jogja Nasional Museum, dan dua pameran tunggal yaitu Nyandhi Wara di Sangkring Art Space Yogyakarta dan Jowo Adoh Papan di Via Via
Travellers’ Café Yogyakarta. Bagi Pius Sigit, seni adalah kegiatan meditatif. Hal ini nampak pada karya-karyanya yang kontemplatif dan cenderung ngelangut. Dalam karya yang disertakan pada Biennale Jogja XII, Pius Sigit merenungkan hubungan antara para Tenaga Kerja Indonesia yang dikirimkan ke negara-negara Arab, dengan keluarga mereka di tanah air. Dia merespon kisah-kisah tentang para TKI wanita yang pulang kampung dalam keadaan hamil, melahirkan bayi-bayi hasil perkosaan di Indonesia, meninggalkan mereka dalam asuhan keluarga untuk kembali bekerja di Arab. Pertemuan kembali antara para wanita dan keluarga yang mereka tinggalkan di negara asal tentunya memiliki dinamika psikologis yang khas; keterasingan dan kerinduan, serta aneka perubahan yang harus dihadapi setiap orang dalam hubungan tersebut.