Tiong Ang (NLD)

My Name is Pencil (Potlood! Pensil! Potlot!)
2009 – 2013
3 channel video, HDV video, colour and black-and-
white, sound, wall drawing, vitrine with
erasers, pencil models, seats
Installation view at Biennale Jogja, 2013

 

Tiong Ang lahir di Surabaya, Indonesia, tahun 1961. Ia belajar di Rietveld Academy dan Rijksakademie of Fine Art, keduanya terletak di Amsterdam, tempat di mana ia kini tinggal dan bekerja. Menggunakan medium yang sesuai dengan topik yang diangkatnya—baik lukisan, film, video, instalasi, lingkungan sosial, atau proyek kuratorial—Ang memiliki pertanyaan yang umum sekaligus spesifik tentang bagaimana kita bernegosiasi dalam dunia hibrida ini, baik secara budaya maupun etika. Dalam proses ‘bermain-main’ dan ‘bersandiwara’, Tiong Ang menggunakan dan mendaur ulang gambar dan peristiwa untuk membuka kedok atas praktik para seniman penyendiri, mengeksplorasi tema identitas, komunitas, dan dislokasi. Karyanya telah banyak ditampilkan dalam berbagai pameran di dunia. Ia juga mengikuti Manifesta 8, Murcia 2010, dan Shanghai Biennale pada tahun 2004 dan 2008, Venice Biennale 2001, Istanbul Biennale 1995, dan Havana Biennale 1994.

Karyanya “Mijn Naam is Potlood” (“My Name is Pencil”, 2009) dibawa kembali ke Indonesia dalam konteks dan cara penyampaian baru tentang tema kepulangan. Tiong Ang menggabungkan antara pengamatan dokumentatif dengan penggambaran manipulatif untuk menghasilkan garis yang kabur antara fiksi dan fakta. Penggabungan antara yang fiksi dan yang nyata ini merupakan upayanya untuk menggambarkan bagaimana media massa menyaring dan mendistorsi kenyataan. Ia mempertanyakan bagaimana kita bisa menjadi begitu bergantung pada teknologi yang kompleks. “Informasi mengalir dalam bentuk yang tidak terlihat dan telah menyusup ke dalam pikiran kita, mengambil alih kendali atas keputusan kita, tanpa menghargai masa muda dan kenangan-kenangan yang ada,” katanya. Walaupun demikian, karyanya secara terus menerus mempertanyakan bagaimana cara kita menjaga pikiran tetap terbuka.