Wael Shawky (EGY)

Al Araba Al Madfuna
2012
Video, black-and-white, sound, 21 min 21 sec
Video still
Images courtesy of the artist and Sfeir-Semler
Gallery, Beirut / Hamburg

Wael Shawky (b. 1971) belajar seni rupa di Universitas Alexandria, kemudian mendapatkan gelar Master untuk Seni Rupa dari Universitas Pennsylvania di tahun 2002. Dengan praktik multidisiplinernya, ia mengeksplorasi transisi politik, budaya dan agama di dunia Arab. Hal ini misalnya, dapat dilihat dalam karya videonya Cabaret Crusades: The Path to Cairo (2012), yang terinspirasi oleh sebuah buku berjudul The Crusades through Arab Eyes tulisan Amin Maalouf (1983). Karya tersebut menggunakan figur boneka tokoh sejarah yang melakonkan pendekatan Wael Shawky yang sureal atas peristiwa di antara dua perang Salib tahun 1099 hingga 1147. Video tersebut menggambarkan bahwa sejarah masa lalu dapat sesuai dengan konteks di masa kini. Tahun 2010 Wael Shawky mendirikan ruang seni dan program belajar MASS Alexandria, sebuah ruang independen untuk pembelajaran seni di Mesir.

Untuk Biennale Jogja XII ini, Wael Shawky akan akan mempresentasikan sebuah karya instalasi video dengan judul Al-Araba Al-Madfuna, yang menggambarkan sekelompok bocah lelaki berpakaian seperti orang dewasa lengkap dengan kumis palsunya. Dengan suara orang dewasa, anak-anak tersebut mengisahkan cerita yang ditulis oleh Mohamed Mustagab, sementara salah satu dari mereka menggali sebuah lubang di lantai ruangan tersebut. Al Araba Al Madfuna adalah nama sebuah desa yang terletak di Upper Egypt (Tepi bagian selatan lembah sungai nil). Wilayah tersebut memiliki sejarah panjang kisah perburuan harta karun, dengan menggunakan jasa para syekh, sejenis dukun yang dipercaya dapat meramalkan lokasi Pemakaman Mesir kuno yang terkubur. Wilayah tersebut diperkirakan berada di atas Abydos, sebuah kompleks pemakaman kuno yang dipersembahkan untuk Dewa Osiris. Penduduk akan mengundang seorang syekh yang akan menunjukkan titik mana yang harus digali, kemudian mereka akan menggali terusmenerus berharap menemukan harta karun. Satu-dua kali memang ditemukan harta, tetapi lebih sering tidak. Cerita Mohamed Mustagab ini sendiri merupakan sebuah pengandaian menarik tentang sebuah masyarakat yang patuh yang membiarkan dirinya ditipu oleh pemimpin spiritual mereka.

Wael Shawky2

Al Araba Al Madfuna
2012
Video, black-and-white, sound, 21 min 21 sec
Video still
Images courtesy of the artist and Sfeir-Semler
Gallery, Beirut / Hamburg