Ndidi Dike

Ndidi Dike
“Trace: Transactional Aesthetics”
Fotografi, rempah-rempah, makanan, interaktif
Kolaborasi dengan: Elia Nurvista, Temitayo Ogunbiyi

Ndidi Dike menghadirkan aktivitas yang mendekatkan kita pada aktivitas yang melibatkan komoditas. Proyek yang dilakukan Ndidi kali ini berupaya menggali sejarah komoditas yang hidup di Indonesia dan Nigeria. Terutama dengan menunjukkan bermacam produk yang dijual di pasar-pasar yang ada di Lagos, yang seolah nampak kacau, namun jika dilihat lagi maka akan terlihat harmoni yang muncul dengan sendirinya. Sejarah komoditas perdagangan, selain mampu menjahit hubungan kedua negara dan memperkuat semangat solidaritas negara Equator, juga mampu membawa diskusi pada kemandirian suatu bangsa. Karya ini berpotensi untuk memancing tanya, seputar budaya komoditas yang semakin lama sudah seperti udara, hadir namun hampir tidak pernah dipertanyakan keberadaannya.

Ndidi Dike ialah seorang perupa, aktivis budaya dan konsultan seni yang tinggal dan bekerja di Lagos, Nigeria. Perempuan kelahiran London ini bekerja dengan beragam medium, mulai dari instalasi, patung dan lukisan dengan media campuran. Ia banyak menggali inspirasi dari persoalan seputar globalisasi, migrasi, sejarah perbudakan hingga politik kontemporer. Sepanjang perjalanan karir keseniannya, ia banyak berpartisipasi di beberapa pameran, baik tunggal maupun kelompok, di dalam dan luar negeri. Pada pameran tunggalnya yang diadakan tahun 2008 di CCA Lagos, ia mengangkat sejarah perbudakan dengan judul Waka-into bondage: The Last Mile, yang dikurasi oleh Bisi Silva. Menurutnya, sejarah perbudakan masih perlu untuk dibicarakan, karena keberadaannya tidak sama sekali hilang, hanya berubah wajah.