Hayden Fowler (New Zealand-Sydney/Berlin)
Hayden Fowler lulus dari program Magister Seni Murni dari UNSW Australia dan sarjana di bidang ekologi. Investigasinya tentang wacana antroposen menjadi referensi kunci dalam teori seni Australia dan Selandia Baru. Fowler menggunakan dinamika hybrid dari praktek seni dan ekologi, teori sains dan humaniora dalam membangun proyek yang berinteraksi lewat pengalaman menonton secara konseptual, estetis, dan imersif. Ia juga menggunakan pendekatan eko-feminisme, ekologi queer, masyarakat adat serta pengakuan terhadap aspek psikologi, spiritual dan signifikansi budaya dari hubungan dasar manusia dan tuntutan animisme, masyarakat adat dan sudut pandang mitologis.
Karyanya melihat konteks kolonial dan postkolonial untuk membuat perlawanan terhadap wacana barat lewat identifikasi peran manusia dan pengaruhnya pada kerusakan ekologis, membongkar struktur kekuatan historis lewat konstruksi realitas alternatif.
Karya Fowler sudah dikoleksi secara nasional dan internasional dalam beberapa koleksi pribadi maupun publik, sempat menerima beasiswa Samstag International Visual Arts Scholarship, untuk melakukan studi ke luar negeri di Universität der Künste Berlin, Jerman. Di tahun 2019, ia juga berpartisipasi dalam program residensi 1 tahun di Künstlerhaus Bethanien, Berlin.
“New World Order” (2013)
Instalasi video 1 kanal, dengan suara | 16:9, HD, 15 minutes 17 detik (loop)
Antroposen terus-menerus mengingatkan kita akan berbagai paradoks dari kontrol manusia atas keberlangsungan segala kehidupan, termasuk usaha manusia untuk mengintervensi maupun ‘mengisolasi’ alam untuk menciptakan ekosistem sealamiah mungkin. Hayden menyoroti bagaimana bentuk-bentuk antropogenik tersebut beragam sejalan ruang dan waktu.
Dalam video instalasi New World Order (2013), Hayden mengulas proses penciptaan kekerabatan pada burung, dengan menghilangkan keberadaan manusia. Di sini, burung-burung membentuk komunitas dari potongan-potongan yang ditinggalkan manusia. Hayden memberi burung-burung eksotis ini suara-suara techno yang mereka gunakan untuk memanggil satu sama lain. Mereka muncul di layar sendirian atau dalam kelompok kecil. Mereka adalah burung penggoda yang diproduksi oleh alam maupun budaya sekaligus (nature-culture). Karya tersebut mendokumentasikan tatanan dunia baru yang berlapis dengan sejarah dan hubungan kolonial, sosial, dan ekonomi. Menempati alam semesta yang sunyi di mana, secara harfiah, alam telah digantikan oleh suara mesin, Hayden menunjukkan bahwa momen awal dari Antroposen merupakan proses kolonisasi dan pemukiman daripada isolasi. Alam yang dinyatakan sebagai konstruksi manusia.