Blog

14 November 2021

Konsisten dengan Gaya Abstrak, Nunung WS Terima LAA Biennale Jogja XVI

Nunung Wahid Sahab, atau kerap disingkat Nunung WS, merupakan seorang perupa abstrak perempuan Indonesia. Dia lahir di Lawang, Jawa Timur, pada 9 Juli 1948. Nama […]
14 November 2021

Mengabdi di Bentara Budaya Yogyakarta Selama 39 Tahun, Hermanu Terima LAA Biennale Jogja XVI

Era yang serba cepat, apa-apa cepat, bikin menetap jadi suatu kemewahan. Dalam sepakbola, misalnya. Pemain-pemain one club man punya kharismanya tersendiri. Paolo Maldini, 25 tahun […]
13 November 2021

Berlayar di Lautan Pikiran Romo Mangun

Sinau Romo Mangun (SRM) menetaskan buku kumpulan esai Membabar Peta, Merupa Bumi. Hanya dengan tenggat waktu empat pekan, buku sudah siap dijelajahi berbagai kalangan. Pengumpulan […]
13 November 2021

Bakurima Bergerak, Merayakan Aspirasi

Sebuah mikrofon perlahan turun di tengah panggung. Pria itu meraih mikrofon dengan sigap. Tangannya mengacung ke udara, dan seruan dengan keras, menggema ke penjuru Jogja […]
13 November 2021

Nunung WS dan Hermanu: Dedikasi dan Integritas Berkesenian Selama Puluhan Tahun

Tidak hanya menandai berakhirnya rangkaian Seri Equator Biennale Jogja yang sudah berlangsung selama 10 tahun. Closing Ceremony pada Sabtu (13/11) malam, juga merupakan malam anugerah […]
13 November 2021

Bergerak, bergerak… Biennale Jogja Bergerak!

Bergerak, bergerak…  Satu dua tiga Bakurima bergerak!    Musik menghentak. Forum Bakurima, pentas Hip-Hop kerjasama Biennale Jogja XVI dengan Hellhouse, berajojing di panggung utama Jogja […]
13 November 2021

Rumah dan Kenangan yang Hidup Kembali

Bongkahan batu dan kerikil menyangga lima batang tebu yang disusun di tengahnya, berdiri menjulang setinggi pandangan mata. Beralaskan kain katun dan untaian karung gula bertuliskan […]
13 November 2021

Perempuan Melawan Ego

Tak ada habisnya jika berbicara perihal perempuan. Unik dan kompleks. Pun perempuan bisa menjadi apa saja yang ia inginkan, baik intelektual maupun bekerja untuk mencapai […]
12 November 2021

Seni Berbasis Waktu dan Sihir Elektronik Radio Isolasido

Suasana Jumat sore (12/11) di Jogja National Museum (JNM) Block tiba-tiba seperti di tengah singup hutan hujan. Lantunan dengung elektronik yang bercampur suara alam menyihir […]
11 November 2021

Rayakan Kesenian tanpa Bikin Huru-Hara

Ribuan direct message memenuhi Instagram @biennalejogja. Ratusan dibalas secepat mungkin. Ratusan lainnya, mohon maaf, tenggelam ke dasar. Pertanyaan seputar registrasi pengunjung, jam buka, dan persoalan […]
11 November 2021

Seputar Produksi Karya Pameran Biennale Jogja XVI

Di balik karya dari 34 seniman dan kolektif yang terpampang di ruang pamer Biennale Jogja XVI Equator #6 2021, terdapat peran krusial yang dipegang oleh […]
11 November 2021

Pemandu Pameran Bukan Sekadar Penjaga

Duduk bersandar di bean bag, Huhum Hambily (Koordinator Divisi Publikasi dan Komunikasi) berkisah. Dulu, dia adalah sukarelawan pemandu pameran di Biennale Jogja XII 2013. “Sering […]
11 November 2021

Siasat Pameran di Tengah Pandemi: Program dan Pengunjungnya

Perhelatan Biennale Jogja XVI Equator #6 2021 mendekati akhir. Kamis sore ini (11/11), di Panggung Utama Jogja National Museum (JNM), Bincang Pengelola digelar. Obrolan ringan […]
10 November 2021

Siasat Kritik Sosial dalam Karya Audiovisual

Beberapa penduduk desa ditanyai, bagaimana pendapatmu soal UFO? Ada yang girang, beberapa lagi sinis. Demikian cuplikan film pendek Village’s Bid for UFO karya Takuro Kotaka. […]
10 November 2021

Pengalaman Seni Rupa yang Pertama

Satu per satu mahasiswa dari Program Kampus Merdeka Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, memasuki gedung pameran. Antusiasme mereka sangat terlihat, ketika exhibition guide menjelaskan setiap […]
9 November 2021

Eksplorasi Seni Para Santri

Mendung menyelimuti Kota Jogja sore itu. Pameran Biennale Jogja XVI Equator #6 2021 tetap ramai. Tetapi kali ini sedikit berbeda. Lorong-lorong pameran dipenuhi oleh anak-anak […]
8 November 2021

O Grecele, Sesembahan untuk Sang Putri

O Grecele adalah sebuah pameran yang digagas kelompok Juanga Culture (yang berisikan anak-anak muda Maluku Utara) dan Broken Pitch (sebuah kolektif seniman-seniman muda Yogyakarta). Kedua […]
5 November 2021

Seni dan Posisinya dalam Membangun Ruang untuk Perempuan

Bagaimana seni membawa wacana feminisme ke ruang publik? Pertanyaan itulah yang mungkin akan dijawab melalui agenda Tour Feminis Biennale Jogja XVI Equator #6 2021.  Dipandu […]
5 November 2021

Sikap Kemanusiaan Romo Mangun

“Gereja Katolik di Asia adalah gereja kaum miskin. Bukan berarti kami memusuhi orang kaya. Kami memihak orang miskin, karena orang miskin itu memang tidak mempunyai […]
5 November 2021

A Pond is the Reverse of an Island, Kepada Pengungsi Kita Berpihak

Ali mau merdeka. Pergi dari Afghanistan, kabur dari Taliban. Masuk ke Indonesia, delapan tahun menunggu. “Dia ingin sejahtera, hidupi keluarganya,” ujar Mujtaba, sobatnya.  Akhir kata, […]
5 November 2021

Broken Pitch, Seni Plat Kuning

Alih-alih menggunakan pendekatan akademik, Broken Pitch mengolah narasi dan gagasan dekolonisasi Timur yang ditawarkan Juanga Culture dengan gaya lowbrow. Proyek-proyek mereka menghadirkan playground sebagai wahana […]
5 November 2021

#CeritaLabuhan – Lelaki yang Merusak Lalu Meratap di Esok Hari

Papan lukis dibentang. Di pesisir. Isi lukisannya alam pesisir. Seakan menghubungkan kanan-kirinya yang merupakan lanskap serupa. Amboi, semilir! Realitanya? Bukan, itu imaji rakyat pesisir Ambon […]
5 November 2021

Koreri Project: Dari Kekerasan Menuju Koreri yang Abadi

Identitas budaya yang terbentuk dalam kehidupan suatu masyarakat akan mempengaruhi persepsi diri setiap anggota dalam masyarakat. Bagaimana mereka memandang diri sendiri, bagaimana mereka bersikap dan […]
4 November 2021

Bermain dengan Museum: Masyarakat Modern Tak Pernah Benar-Benar Meninggalkan Masa Lalu

Museum sebagaimana yang kita ketahui, adalah tempat menyimpan sejarah. Seringkali  museum dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Forum Diskusi Biennale Jogja XVI Equator #6 2021 melihat […]
3 November 2021

Sudah Mengenal (Tanaman) Maka Melukis

Dua sejoli sedang berbincang. Satu orang pegang handphone, menunjuk-nunjuk gambar tanaman di layar. Satu lagi menggeleng tanda tidak tahu.  “Itu bayam batang merah. Tanaman hias, […]
3 November 2021

Tempa Kreativitas Sedari Dini, Minecraft Bisa Jadi Solusi

Empat layar laptop gaming menyala terang. Di depannya, siswa dengan seragam putih merah sudah siap menjelajah gim Minecraft. Mereka tak sabar memulai. “Saya sudah pernah […]
2 November 2021

Di Okinawa Itu, Tsunami dan Hantu Tak Mengagetkan Lagi

“Nenek, bukankah kau sudah meninggal sebab kanker paru-paru?” “Oh iyakah? Sial.”   Demikian cuplikan salah satu episode kompilasi tuturan horor karya Yudai Kamisato. Pertemuan, judulnya. […]
31 Oktober 2021

Melihat Masmundari; Sebuah Tragedi Kebudayaan

Di bilik gelap dengan cahaya temaram lentera, terpampang ranjang lawas berkelambu putih sebagai titik sentral. Di samping tilam itu, tikar pandan dan meja kecil disusun […]
30 Oktober 2021

Sehari Mengungkapkan Kerinduan Kepada Boki Emiria dan Kesenian dari Timur Indonesia

Hingga hari kedua puluh empat penyelenggaraan, Biennale Jogja XVI Equator #6 2021 tak habis-habisnya menyuguhkan berbagai program menarik. Berbagai program itu menjadi bagian aktivasi pameran […]
30 Oktober 2021

Menyambung Solidaritas Lewat Selembar Naan

Aroma tepung yang dipanaskan menyeruak menyentuh indera. Panas dari tungku api yang membara menyentuh udara di sekitar. Samar-samar, butiran debu beterbangan. Suara hempasan adonan bergema. […]
30 Oktober 2021

Seniman Membaca Bingkai Oseania

Bagaimana perspektif seniman dalam membaca bingkai kuratorial Oseania pada gelaran Biennale Jogja XVI Equator #6 2021?  Edith Amituanai, Maria Madeira dan Shivanjani Lal berbicara tentang […]
28 Oktober 2021

Kapal Selam, Sebuah Metafora Kekuasaan

Sambil menahan gelak tawa, Elia Nurvista, kurator pameran utama Biennale Jogja XVI Equator #6 2021, membacakan sebuah pertanyaan yang muncul pada kolom chat siaran langsung […]
27 Oktober 2021

Pertanyaan-Pertanyaan Antropologis Pada Kisaran Phallus dan Pakaian Dalam

Phallus-phallus mengacung. Batangnya dari proyektil, buah zakarnya dari kepala manusia. Di sekitarnya, tergantung dan berserakan pakaian dalam perempuan.  “Ini representasi dari kekerasan seksual atas perempuan […]
26 Oktober 2021

Romo Mangun di Antara Politik, Budaya, dan Sastra

“Di hadapan novel kita bermain politik ingatan,” ujar Bandung Mawardi (Bilik Literasi) sambil menunjukkan novel karya Romo Mangun, Ikan-ikan Hiu, Ido, dan Homa. Ia menegaskan […]
25 Oktober 2021

Sinema, Wacana, dan Jejaring di Antaranya

Membincang sinema dalam menyuarakan wacana, tidak terlepas dari jejaring di antaranya. Salah satu kata kunci kerangka kuratorial—wacana desentralisasi—direntangkan Sumbawa Cinema Society (SCS) dan Papuan Voices […]
25 Oktober 2021

Dapur Umum 56, Lebih dari Sekadar Berbagai Makanan

Jika melihat Dapur Umum 56, yang tampak selalu keceriaan, canda dan tawa, lalu tentu saja hidangan sederhana yang selalu dapat menggugah selera. Berbagai menu yang […]
25 Oktober 2021

Secercah Harapan di dalam Kartu Pos

“Cheer up!” Berhias gambar warna warni, sepenggal kalimat sederhana ini terlihat dari ujung kartu pos. Pesan yang ditujukan bagi anak-anak di pengungsian Kalideres ini, terkesan […]
23 Oktober 2021

Membawa Isu-isu Sosial dengan Sinema, Berhasilkah?

Terhitung sudah empat penonton keluar dari ruangan ketika film ketiga mulai diputar. Hingga sesi pemutaran film berakhir, hanya bersisa empat orang di dalam. Apa yang […]
23 Oktober 2021

Komunikasi Karya Seni, dari Pengalaman hingga Perjuangan

Bilik Korea Biennale Jogja XVI Equator #6 2021: Hacking Domesticity merangkum sejarah dan pengalaman perempuan dari konteks kebudayaan yang berbeda—Indonesia, Korea Selatan, Thailand, dan Kamboja […]
23 Oktober 2021

Melihat Arsip Sebagai Media Hiburan

Ketika berbicara tentang arsip, kumpulan berkas usang dan kertas kecoklatanlah yang terlintas di benak kebanyakan orang. Namun Pameran Arsip yang merupakan satu rangkaian perhelatan Biennale […]
22 Oktober 2021

Perempuan Juga Seniman, Bukan Pengrajin

Ruang temaram. Di tengahnya, terdapat kasur dan kelambu. Bukan semata guna berbaring, selangkah kecil di depan kasur, ada meja, dan seperangkat alat lukis damar kurung. […]
19 Oktober 2021

#CeritaResidensi: Mencari Sumber, Apa yang Terjadi di Papua?

Arief Budiman adalah seorang seniman yang banyak berkarya melalui gambar bergerak sebagai salah satu media utamanya. Ia aktif di beberapa komunitas, seperti MES 56 dan […]
19 Oktober 2021

#CeritaResidensi: Mencari Jejak Gerabah di Kupang

Dyah Retno merupakan salah satu seniman yang terlibat dalam pameran utama Biennale Jogja XIV Equator #6 2021. Sebagai seorang seniman keramik, ia banyak berkarya melalui […]
19 Oktober 2021

#CeritaResidensi: Pengetahuan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Mama Fun memiliki nama asli Marlinda Nau, Fun diambil dari nama anaknya. Ia adalah salah satu anggota dari Lakoat.Kujawas dan memiliki fokus pada pengembangan pangan […]
19 Oktober 2021

#CeritaResidensi: Perjalanan Wisisi Asep Nayak

Asep Nayak lahir di Wamena pada 11 Januari 1999. Ia merupakan seorang mahasiswa broadcasting dan fotografi. Sehari-hari, sepulang dari kampus, Asep sering melanjutkan kegiatannya dengan […]
18 Oktober 2021

Sambal Luat dan Geliat Semangat Pangan Petani Kota

Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia 2021, telah berlangsung acara bertajuk Pasar Tiban #1 Purbayan pada Minggu (17/10). Acara yang diselenggarakan oleh Kelompok Tani Kota […]
17 Oktober 2021

Waktu Terhenti oleh Wisisi

Tergagap-gagap dalam mengikuti langkah penyusunan musik elektronik, dia menghampiri saya. Sembari menuntun jemari saya memijit tombol yang benar, dia bilang, “Kita tunggu yang belum bisa. […]
17 Oktober 2021

Menipu Penipu, Antara Madu Palsu dan Laporan ke Bawaslu

“Halo, Bawaslu? Saya mau melaporkan kecurangan.” Diikuti suara cekikikan dari penonton, kira-kira itu kutipan yang membekas di ingatan seusai menonton Jastip: Jasa Tipu-tipu. Sore itu, […]
13 Oktober 2021

Wicara Kuratorial: Lokalitas dalam Gelaran Oceania

Memasuki minggu kedua Biennale Jogja XVI Equator #6 2021. Jika beberapa hari belakang Biennale Forum menghadirkan seniman partisipan, pada Rabu (13/10/), giliran kurator naik panggung […]
13 Oktober 2021

Mollo dan Wintaos Melawan Godaan Perkotaan

Selasa (12/10), matahari pukul 14.00 tidak mampu menyengat kami di dalam Pawon Pagesangan. Buktinya, kami mampu menikmati nasi thiwul sambil berbincang dan sesekali melempar gurauan. […]
11 Oktober 2021

Mengenang Gunawan Maryanto, “Sakuntala, aku berangkat.”

Alunan musik bertajuk “Yang Tak Pernah Ada”, membuka acara malam itu. Audiens hanyut dalam alunannya. Musik yang digarap oleh Fajar Merah dan Gunawan Maryanto, membawa […]
10 Oktober 2021

Kata Presiden Tidore tentang Lokalitas, Modernitas, dan Jati Diri

Penonton memenuhi Pendopo Ajiyasa, Jogja National Museum, Minggu (10/10). Siang itu, digelar forum diskusi bertajuk “Counter-Internationalism and Beyond Local” sebagai bagian dari Biennale Forum #3 […]
10 Oktober 2021

Hubungan Antara Kolektif Seni dan Institusionalisme Seni

Hari ketiga Biennale Forum pada Minggu (10/10) cukup berbeda. Konsepnya tak lagi seminar, melainkan Focus Group Discussion (FGD). Panggung yang biasanya hanya diisi oleh dua […]
9 Oktober 2021

Seni sebagai Upaya Merebut Sejarah dan Mempertahankan Memori Tanah

Selain moderator, Lisistrata Lusandiana, podium diisi oleh Mumtaz Khan Chopan, seorang seniman asal Afghanistan yang turut terlibat dalam perhelatan Biennale Jogja XVI Equator #6 2021. […]
9 Oktober 2021

Museum dan Kuasa Pembebasan

Sabtu (9/10) sekitar pukul 10.00 WIB bangku Biennale Forum Curatorial Practice Panel A sudah dihadiri Moderator dan para pembicara. Dari kiri tempat penonton tampak Gesyada […]
8 Oktober 2021

Keris, Festival, dan Upaya Memaknai Mitos

Pria berbaju merah mengangkat tangan, hendak bertanya. Dipersilakan, diberi mic kepadanya. “Bila mitos adalah asap, lantas apa sumbunya?” tanya Hafiz Rancajale, penonton. Pertanyaan ini dilontarkannya […]
8 Oktober 2021

Eksplorasi Pekerjaan Seni dan Pelestarian Budaya

Kota Jogja mendung. Gerimis yang mulai turun tidak menghambat orang-orang beraktivitas. Sama halnya di Jogja Nasional Museum. Biennale Forum yang dijadwalkan hari ini (Jumat, 08/10), […]
7 Oktober 2021

Kata Jurnalis Soal Indonesia Timur dan Oseania Setelah Mengunjungi Biennale Jogja XVI

Rokok di mulutnya ia jepit, ditariknya dari mulut, lantas diembuskannya asap ke depan. “Indonesia timur,” jawab Aryo Bimo, jurnalis Jogja Info yang saya cegat di […]
7 Oktober 2021

Pembukaan Biennale Jogja XVI Equator #6: Timur Sebagai Gerbang Ombak Oseania

Mendung seolah enggan muncul lagi ketika halaman depan Jogja National Museum (JNM) mulai dipadati tamu undangan. Sebagian besar kursi diisi oleh tamu VIP yang mendukung […]
7 Oktober 2021

Mother Bank Band, Musik Tanpa Bunga Bank dan Cicilan

Riuh suara penonton menyambut ibu-ibu Mother Bank Band mengisi panggung utama Jogja National Museum (JNM) pada Rabu (6/10) malam. Mengenakan pakaian dan hijab berwarna mencolok, […]
6 Oktober 2021

Mother Bank: Mimikri Atas Lembaga Perbankan Nonformal

Bilik itu cukup mencolok. Di antara bilik-bilik pameran berwarna krem, ruang itu memberikan nuansa cerah tersendiri. Perpaduan warna biru dan kuning, serta balon-balon berwarna sama, […]
6 Oktober 2021

Tari Serar: Wujud Perjuangan dari Tanah Papua

Depan karya fasad menjadi titik Opening Ceremony Biennale Jogja XVI Equator #6 di komplek Jogja National Museum (JNM) Rabu (6/10/2021) sore. Hadirin merayakan semangat Oseania […]
6 Oktober 2021

Pertama Ada Hitam, Setelahnya Ada Perlawanan

Berdiri empat orang. Dua lelaki, dua perempuan. Nampak sedang dipakaikan kepada mereka setelan pakaian dari kulit kayu oleh perempuan tegap berambut putih. Itulah Mella Jaarsma, […]
6 Oktober 2021

Tidak di Kaki Cakrawala, Matahari Tenggelam di Museum dan Tanah Liat

Sore begini harusnya aku ada jadwal mengamati matahari tenggelam bersama rekan kerjaku. Tapi kami mesti ke Tirtonirmolo, Kasihan, untuk mengunjungi pembukaan Pameran Bilik Biennale Jogja […]
6 Oktober 2021

Preview Venue Indie Art House : Bilik Korea Konnect Asean Ha*ck*ng Dom*est*cit*

Cuaca Kota Jogja cukup bersahabat malam itu, setelah panas yang terik sepanjang hari. Perjalanan menuju Indieart House pun berjalan lancar, dengan lalu lintas yang ramai. […]
6 Oktober 2021

Resmi Dibuka, Biennale Jogja XVI Menuai Banyak Apresiasi

Biennale Jogja XVI Equator #6 2021 resmi dibuka. Pameran seni rupa dan berbagai kegiatan pendukung yang mempertemukan Indonesia dengan Oseania ini akan digelar sepanjang 6 […]
6 Oktober 2021

Tari Soya-Soya Menghentak Pembukaan Biennale Jogja XVI

Sesaat setelah dipersilakan pembawa acara, terdengar suara kaki-kaki menghentak. Ternyata, di sisi barat panggung, terlihat sebaris penari bersiap masuk. Lalu masuklah pria berpakaian putih dengan […]
6 Oktober 2021

Malam Santap Bahari

Rokok di mulutnya sedang menyala, saya tepuk pundaknya. Mengajak berkenalan. “Saya Rofiq dari Broken Pitch,” kenalnya usai saya memperkenalkan diri.  Hari ini (5/10), Rofiq sudah […]
6 Oktober 2021

Pembacaan Arsip, Merentang Wacana Dekolonisasi Satu Dekade Pameran Biennale Jogja Seri Equator

Udara cukup gerah saat beberapa awak media melakukan kunjungan di gedung Taman Budaya Yogyakarta pada Selasa (5/10). Ada 12 wartawan yang mengikuti rangkaian preview exhibition […]
5 Oktober 2021

Meliput Peliputan: Media Preview Pameran Arsip Biennale Jogja XVI

“Sudah mulai, kah?” “Belum. Saya juga baru datang,” ujar saya saat jam menunjukkan pukul 10.55.  Ayu, jurnalis Radar Jogja, bertanya saat kami berpapasan di depan […]
5 Oktober 2021

Gagasan Seni dari Kacamata Pekerja Media

Sinar matahari sore dari arah barat menerangi patung R.J. Katamsi di kompleks Jogja National Museum (JNM). Enam orang panitia penyelenggara Biennale Jogja (BJ) XVI Equator […]
5 Oktober 2021

Pameran Game of the Archive, Merangkai Puzzle Gagasan Biennale Jogja Selama 10 Tahun

Seperti sebuah puzzle, Pameran Arsip Biennale Jogja mencoba merangkai setiap gagasan yang tampaknya terpotong sepanjang 10 tahun penyelenggaraan menjadi gambar utuh Seri Khatulistiwa. Biennale Jogja […]
1 Oktober 2021

Empat Lokasi Pameran, 70-an Program, Biennale Jogja XVI Equator #6 Siap Digelar

Sekira empat puluh akun jurnalis berhasil nyangkut di layar aplikasi Zoom siang itu. Sementara empat pembicara plus satu moderator menjadi sorotan utama dalam acara Konferensi […]
30 September 2021

Re-Imagine Bikon Blewut; Upaya Menghidup-hidupi

Komunitas Kahe Maumere bersama Senat Mahasiswa STFK Ledalero terlibat dalam penyelenggaraan pameran bertajuk Re-Imagine Bikon Blewut (R-IBB). Menjadi bagian dari Docking Program Biennale Jogja XVI […]
28 September 2021

Ingatan yang Beku dari Para Diaspora

Meski patah-patah sebab tayangan video via Zoom memang kurang mulus, namun citra yang disampaikan jelas. Kehidupan Jawa.  Dibuka adegan suara jamaah Yasinan, lantas digantikan dengan […]
27 September 2021

Wisata dalam Jangkauan: Eiffel di Harau, Stonehenge di Cangkringan

Pariwisata, atau yang memiliki kata verba ‘berwisata’, telah menjadi suatu kebutuhan untuk dikonsumsi oleh manusia. Kegiatan berwisata diartikan sebagai perpindahan fisik atau corporeal travel dari […]
26 September 2021
Riyan Kresnandi (kiri) dan Ridho dari Komunitas Sakatoya (kanan) di Kedai Kebun Forum, Senin (13/9/2021) lalu.

Satu Dekade Biennale Jogja Equator, Pameran Arsip Dihadirkan Lewat Minecraft

Menandai satu dekade helatan Biennale Jogja Equator, Komunitas Sakatoya sebagai pengarah artistik menyajikan pameran arsip Biennale Jogja 2021 melalui gim Minecraft.
25 September 2021

Mother Bank, Antara Riba dan Pemecahan Masalah Ekonomi

Mother Bank merupakan proyek garapan Badan Kajian Pertanahan (BKP) di Jatiwangi yang menanggapi fenomena gali lubang tutup lubang warga yang sebagian besar adalah pekerja harian. […]
25 September 2021

Memikirkan Ulang Romo Mangun

Beberapa waktu terakhir, tim kerja Biennale Jogja XVI mengadakan ekskursi untuk menyusuri warisan pemikiran Y.B. Mangunwijaya, budayawan multidimensi yang jejaknya merentang dalam bidang sastra, pendidikan, […]
15 September 2021

Studio Visit – Radio Isolasido

Radio Isolasido dikembangkan dalam kerangka penciptaan platform diskusi yang luas, yang menjangkau publik di luar lingkaran seni.
14 September 2021

Studio Visit – Dapur 56

Selama 40 hari Dapur Umum 56 akan semaksimal mungkin memasak setiap hari, dengan mempersiapkan pembagian bersama komunitas dan juga memasak hidangan untuk pengunjung terbatas.
11 September 2021

Studio Visit – Udeido Collective

Udeido Collective dalam kerjanya kali ini mengangkat beberapa kearifan lokal serta konsep-konsep tradisi yang dipakai oleh nenek moyang orang Papua.
5 Agustus 2021

Mengenal Oseania melalui Negeri Kita

Hingga kini, Indonesia menjadi tetangga Oseania yang paling dekat secara geografis, namun masih jarang perbincangan mengenai hubungan kita dengan bangsa-bangsa Pasifik.