Meta Enjelita (Indonesia-Yogyakarta)
Meta Enjelita (lahir 1994 di Jungkat, Kalimantan Barat). Setelah menyelesaikan pendidikan formal di kriya tekstil di ISI Yogyakarta, seniman asal Borneo ini memilih menetap dan bekerja di Yogyakarta. Dalam karya-karyanya Meta mengkaji makna tersembunyi yang bersinggungan antara sensibilitas estetik tekstil, legitimasi dan implementasinya.
Dengan latar belakang eco-art, ia tertarik pada proses perubahan alami korosi besi sebagai pewarna tekstil yang mengarah pada kemungkinan tak terbatas. Praktik berkaryanya banyak bereksperimen dan mengeksplorasi tekstur dengan media tekstil yang berhubungan dengan detail lanskap.Meta juga pernah berkolaborasi dengan beberapa seniman untuk membuat karya instalasi patung luar ruangan skala besar berjudul “Andante Con Espressione” yang dipamerkan pada pameran Jogja Street Sculpture #3.
“a zone of not yet-not yet mapped” (2021)
Rust-dyed fabric Installation
Dimensi bervariasi
Instalasi ini berangkat dari persoalan lahan gambut di kawasan Kalimantan Barat, tempat di mana Meta dibesarkan. Sekitar 98 persen kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia terjadi akibat ulah manusia, baik karena kesengajaan maupun kelalaian. Pengelolaan lahan gambut yang tidak tepat, seperti praktik pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan, adalah beberapa contohnya.
Instalasi berupa potongan-potongan kain yang dibuat dengan teknik pewarnaan menggunakan karat besi ini berusaha menggambarkan kerusakan ekosistem pasca kebakaran pada hutan gambut. Melalui karya tekstil ini, Meta berusaha merekam kompleksitas atas lanskap pada praktik penaklukan ruang dan praktik teritorialisasi di tengah arus kuasa investasi dan eksploitasi sumber daya alam. Karya ini merupakan representasi atas ego manusia terhadap lingkungan serta pandangan negara pasca kolonial dengan upaya restorasi di tengah meluasnya kapitalisme ekstraktif yang mengonversi kompleksitas sistem sosial menjadi teknis pembangunan belaka.