Shivanjani Lal (Fiji/Australia-London)
Shivanjani Lal (lahir 1982 di New South Wales) adalah seorang seniman dan kurator diaspora Fiji-India-Australia yang bekerja antara Australia dan Inggris. Ia menyelesaikan studi sarjana seni di University of Wollongong (2005), magister manajemen seni di University of Melbourne (2008), sarjana fotografi dan seni visual dari Australian Academy of Design, Melbourne (2012), magister seni dan masyarakat dari VCA dan MCM Melbourne (2014), saat ini sedang menempuh program magister film di Goldsmith University, London (sejak 2020).
Karyanya terikat pada sejarah panjang pergerakan keluarganya; karyanya sering berupa duka personal atas kehilangan nenek moyang serta proses penyembuhan diri. Ia adalah anggota dari pekerja tanpa kontrak diaspora India dan Lautan Pasifik. Ia bekerja dengan gambar pribadi keluarganya, berasal dari album foto, video dan gambar dari perjalanan kontemporer untuk merekonstruksi lanskap sementara Asia-Pasifik.
Shivanjani sudah beberapa kali melakukan pameran tunggal sejak tahun 2011 di Australia, New Zealand dan India. Ia juga sudah terlibat beberapa pameran kelompok dan program residensi internasional.
“5 Prayers for 5 Generation” (2021)
Kain katun, karung gula, batu dan tebu, suara.
Dimensi Bervariabel
“Saya mengingat 87 kapal berlayar di perairan hitam
60.965 tubuh berpindah lewat kala pani, arus kelam,
Merangkul tanah dengan tubuh mereka, mere porvaj (leluhur saya),
Hanya 60.553 sampai di Viti.
Saya mengingat mereka yang gugur,
Mereka yang tidak mencapai kehidupan lebih baik yang penuh janji palsu.”
Karya-karya Shivanjani banyak mengeksplorasi pengalamannya sebagai diaspora dari keluarga yang bermigrasi dua kali, yang digerakkan oleh ekonomi dan komoditas global seperti gula. Melalui karya ini ia ingin menjelajahi persoalan tersebut dengan yang lebih intim. Dengan mengajukan pertanyaan seperti: “Bagaimana kita mengingat kehidupan yang dijalani oleh keluarga kita? Kisah-kisah apa yang mereka ceritakan di malam hari, sesaat sebelum tertidur dan bermimpi? Adakah kisah-kisah yang tidak pernah mereka ceritakan namun tetap tertanam di tubuh kita?”
Melalui karya ini, Shivanjani ingin audiens mendengarkan, mengingat dan mengambil jeda sejenak untuk momen-momen intim tersebut. Karya ini adalah tentang mengingat kisah cinta yang terlupakan. 5 Prayers for 5 Generations menggunakan penuturan cerita sebagai cara untuk berbagi sejarah dan membuat kenangan atas momen yang hilang.