Dua sejoli sedang berbincang. Satu orang pegang handphone, menunjuk-nunjuk gambar tanaman di layar. Satu lagi menggeleng tanda tidak tahu. “Itu bayam batang merah. Tanaman hias, Mbak,” ujar saya nimbrung.
Peserta itu bernama Yuliana Susi Susanti. Dia merupakan peserta kegiatan Demo Melukis Botani bersama Eunike Nugroho yang diselenggarakan oleh Biennale Jogja XVI Equator #6 2021. Acaranya dihelat di Panggung Utama Jogja National Museum pada Rabu (3-11) pukul 14.30.
Sebelum mulai melukis ria, acara diawali dengan bincang santai bersama Eunike dipandu oleh Ladija Triana Dewi selaku moderator. “Apakah seni botani mesti presisi pelukisannya?”. Ladija bertanya, Eunike menjawab. Tidak, jawab Keke, panggilan Eunike.
Keke kemudian bercerita soal seni botani. Baginya, yang membedakan seni botani dengan cabang lainnya adalah bab riset. Bukan sekadar untuk menyokong kreasi karya, seni botani mendorong untuk mengenal objeknya.
Dia berkisah tentang komunitas seni botani yang pernah dihampirinya di Inggris. “Anggotanya bukan hanya seniman, namun juga para botanis,” tutur Keke. Botanis meriset, seniman berkreasi.
Dulu, memang seni botani dijadikan dokumentasi ilmiah. Sekarang, ungkapnya, sudah bergeser menjadi aspek artistik saja. Ditanyai perihal misi seni botani kontemporer, Keke menjawab demikian, “Untuk menyadarkan kembali keberadaan tanaman”.
Keke menilai manusia sering memandang tanaman sebagai bukan makhluk hidup. Padahal, terangnya, tanaman adalah sumber kehidupan. Baik sebagai penyedia oksigen maupun sumber pangan.
Proses penyadaran ini membutuhkan perkenalan terhadap tanaman. Itulah, Keke menegaskan, yang berupaya dijembatani oleh seni botani. Seperti ketika dirinya hendak melukis bunga bangkai raksasa di Kebun Raya Bogor. “Dari situ, saya jadi tau bahwa Amorphophallus Titanum (nama latin bunga bangkai raksasa) adalah bunga majemuk. Di dalamnya, ada bunga-bunga lagi,” tuturnya.
Demikian pula Yuliana. Saya bantu meriset tanaman bayam batang merah tadi. Klik sana sini. Ketemu. Nama latinnya, iresine herbstii, tulis web plants.ces.ncsu.edu. “Saya pinjam dulu ya,” ujarnya lantas mencatat data tanaman.
Begitulah Yuliana, dan juga peserta-peserta Demo Melukis Botani lainnya. Sudah mengenal, maka lanjut melukis.